Musik

ANTIDEOLOGI Sentil Realita Lewat Lagu Kritik Sosial “Negeri Yang Buta”

Band punk rock asal Bandung, ANTIDEOLOGI, balik lagi nih dengan gebrakan anyar! Mereka baru aja ngerilis single terbaru bertajuk “Negeri yang Buta”, lagu yang penuh kritikan pedas buat kondisi bangsa yang masih jauh dari kata adil. Dari akses pendidikan yang mahal, kesejahteraan yang jadi angan-angan, sampe janji-janji manis yang nggak kunjung ditepati, semua mereka tumpahin dalam lirik yang penuh sindiran.

Dibalut dengan energi musik yang cadas dan lirik yang tajam, “Negeri yang Buta” pengen ngajak pendengar buat lebih melek sama isu sosial. Imam Mulyamansyah, vokalis sekaligus penulis lagu, bilang kalau lagu ini tuh refleksi dari keresahan yang selama ini sering diabaikan.

“Ini kayak gambaran bangsa yang sengaja tutup mata. Padahal masalahnya jelas ada di depan hidung!” kata Imam dengan tegas.

Bukan cuma sekadar kritik, lagu ini juga jadi bentuk solidaritas buat mereka yang suaranya sering diabaikan. “Kami pengen lagu ini jadi pengingat kalau perubahan itu harus dimulai dari kesadaran kolektif. Yuk, buka mata, jangan cuma pasrah, dan mulai bergerak!” tambah Imam.

Band yang digawangi oleh Imam (vokal/gitar), Kiwens (bass/vokal), Ricky (gitar), dan Andre (drum) ini udah dikenal sebagai pengusung punk rock dengan lirik-lirik kritis. Sejak debut di 2020, mereka nggak pernah absen menyuarakan keresahan lewat lagu-lagu yang ngangkat tema ketidakadilan, korupsi, dan moral bangsa.

Sebelumnya, ANTIDEOLOGI udah ngerilis album perdana ‘Setara’ (2020) yang berisi 8 lagu, serta beberapa single panas kayak “Negeri Kleptokrasi”, “Aku Tidak Lupa”, “Kita Indonesia”, “Moral Bangsa”, dan tentu aja “Negeri yang Buta”. Buat lo yang penasaran, semua karya mereka udah bisa didengerin di platform musik digital!

Nggak cuma berhenti di sini, ANTIDEOLOGI lagi serius ngeracik album kedua yang katanya bakal lebih matang, baik dari segi lirik maupun musikalitas. “Kami terus ngulik materi baru yang nggak cuma nyindir, tapi juga kasih perspektif solutif,” ungkap Imam.

Dengan semangat punk rock yang tetap membara, ANTIDEOLOGI berkomitmen buat terus jadi suara kaum marginal dan ngajak anak muda buat nggak cuek sama kondisi sosial-politik di Indonesia. “Negeri yang Buta” bukan sekadar lagu, tapi tamparan keras biar kita semua sadar bahwa perubahan ada di tangan kita sendiri. Siap gas?!

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan