Tarakan

Asap Rokok Bikin Anak Stunting? Fix, Ini Bukan Cuma Isapan Asap Belaka!

TARAKAN – Guys, masalah stunting masih jadi momok serius nih di Kota Tarakan. Padahal kita lagi ngejar mimpi besar Indonesia Emas 2045, tapi gimana mau lari kenceng kalo generasi mudanya aja masih banyak yang kena stunting?

Armina SGS, analis kece dari GSI (Gizi dan Stunting Intervensi) Dinkes Tarakan, buka-bukaan soal penyebab stunting yang ternyata bukan cuma soal makan doang.“Penyebab stunting tuh ada dua, langsung dan nggak langsung. Yang langsung tuh soal gizi, yang nggak langsung kayak lingkungan, sanitasi, dan kebiasaan di rumah,” ujar Armina.

Rokok di Rumah = Ancaman Nyata Buat Anak

Nih yang bikin kaget, dari survei yang dilakuin Dinkes Tarakan, ternyata rokok di dalam rumah jadi salah satu biang kerok utama stunting. Serius!“Banyak keluarga yang ngerokok di dalem rumah padahal ada balita. Itu bahaya banget, bro sis! Anak bisa kena dampaknya walau nggak ngerokok,” lanjutnya.

Sekitar 70% penyebab stunting di Tarakan berasal dari faktor-faktor kayak gini, mulai dari air nggak bersih, sanitasi yang kurang oke, sampai infeksi yang bolak-balik.

Daerah pinggiran pantai kayak Sungai Pantai, Pantai Amal, dan Lontak Laut disebut jadi wilayah dengan angka stunting paling tinggi.“Makanya tahun depan, tiga wilayah ini bakal jadi fokus utama penanganan stunting,” kata Armina.

Stunting Itu Nggak Kelihatan, Tapi Bahayanya Nyata

Buat yang belum tahu, stunting itu beda sama gizi buruk ya. Anak bisa keliatan aktif dan sehat, tapi sebenernya perkembangan otaknya bisa aja terganggu.“Kalau tinggi badan anak di bawah standar WHO, itu udah warning. Tapi yang lebih bahaya tuh efek jangka panjangnya ke otak dan masa depan mereka,” jelas Armina.

Kalau perkembangan otak terganggu di masa golden age (0-2 tahun), potensi anak bisa susah banget buat berkembang maksimal ke depannya. Gimana mau saingan di 2045?

Lawan Stunting dari Akar

Pemkot Tarakan udah gercep nih, dari program minum tablet tambah darah buat remaja cewek, edukasi gizi, sampe skrining HB buat deteksi anemia.

Calon pengantin juga nggak luput. Mereka wajib ikut cek kesehatan pra nikah, dapet edukasi soal stunting, dan tes triple eliminasi.

Buat bumil, ada layanan USG gratis di puskesmas, kelas edukasi, sampe pembagian tablet tambah darah. Posyandu juga dipastikan punya alat ukur yang standar dan bayi dikasih vitamin A plus dicek kognitifnya.

Tantangan Masih Banyak, Tapi Harus Optimis

Yang jadi tantangan berat adalah wilayah pesisir yang susah dijangkau dan punya akses air bersih serta sanitasi yang minim.“Kita butuh kerja bareng, dari pemerintah, masyarakat, sampe keluarga. Karena stunting itu bukan cuma urusan fisik, tapi masa depan anak-anak kita,” tegas Armina.

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan