TARAKAN – Ketua BEM Universitas Borneo Tarakan (UBT), Ndaru Teguh Prakoso, buka suara soal tagar #IndonesiaGelap yang lagi ramai di medsos dan jadi sorotan mahasiswa se-Indonesia.
“Kita gak santai-santai doang. Sekarang lagi fokus diskusi dan kaji isu yang ada. Bukan cuma isu nasional, tapi juga yang ada di daerah. Jangan sampai yang nasional kelar, tapi yang di daerah malah dianggurin,” tegas Ndaru.
Saat ini, BEM UBT lagi ngulik soal potongan anggaran di Kemendikbud Ristek, termasuk pemangkasan KIP dan beberapa beasiswa.
“Dalam rapat kerja DPR RI Komisi 10, disebut ada pemotongan anggaran di Kemendikbud. Gak cuma KIP, tapi beberapa beasiswa juga kena,” ungkapnya.
Di sisi lain, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, bilang kalau anggaran yang dipotong bukan buat pendidikan langsung, tapi lebih ke perjalanan dinas, ATK, acara seremonial, dan seminar.
Tapi tetap aja, BEM UBT bakal minta pemerintah lebih bijak dalam pemotongan anggaran.
“Gak bisa asal potong! Harus lihat dulu mana yang benar-benar penting buat masyarakat,” kata Ndaru.
BEM UBT masih atur strategi dan kaji isu biar gak buru-buru.
“Kita tunggu momentum yang pas, biar bisa bawa juga ke isu daerah,” jelasnya.
Selain itu, mereka bakal gencar kampanye di medsos buat lihat reaksi publik. Kalau dukungannya besar, baru deh turun ke lapangan.
“Dalam waktu dekat, walikota Tarakan terpilih bakal dilantik. Kita siap tuntut janji-janjinya dan dorong rekomendasi ke pemerintah pusat,” tambah Ndaru.
Buat makin solid, BEM UBT juga ngajak BEM dari kampus lain di Tarakan buat gabung dalam gerakan ini. Bersama, suara bakal makin keras!