Tarakan

Beras Makin Mahal di Kalimantan Utara, Netizen: Dompet Makin Tipis, Bang!

TARAKAN – Harga beras di Kalimantan Utara lagi-lagi naik, gengs! Dalam seminggu terakhir, harga naik sekitar Rp 5 ribuan per kilo, bikin dompet rakyat jelata makin meronta. Pemilik Toko Cahaya Terang, Bang Andyanto, bilang kalau kenaikan ini imbas dari harga gabah yang sekarang ngikutin Harga Eceran Tertinggi (HET), minimal Rp 6.500 dari petani.

“Yaaa wajar sih, harga dari sananya udah naik. Kita cuma ngikutin arus, ga bisa ngelawan ombak,” kata Bang Andi, Senin (19/5/2025).

Tapi tenang dulu, kata dia, ini baru “kenaikan tahap awal”, jadi masih bisa berubah tergantung arah kebijakan pemerintah. Kalau pemerintah kasih angin segar, harga bisa disesuaikan lagi. Tapi kalau enggak… yah, siap-siap aja ya.


Dilema HET: Serba Salah, Serba Mahal

Efek domino dari naiknya harga beras ini udah mulai terasa. Banyak warga yang akhirnya beralih ke beras ‘kelas ekonomi’, alias kualitas di bawah standar, biar pengeluaran nggak jebol.

Masalah makin ribet karena ongkir di Kalimantan Utara itu nggak main-main mahalnya. Nah, di sinilah Bang Andi mulai garuk-garuk kepala soal penerapan HET yang disamaratakan buat seluruh Kalimantan.

“HET di Zona II Kalimantan itu Rp 11.000 buat beras medium dan Rp 14.000 buat premium. Tapi masa disamain semua? Tiap daerah kan beda-beda tantangannya,” keluhnya.

Dari sisi pedagang, mereka juga lagi keder. Di satu sisi, masyarakat nuntut harga murah, tapi di sisi lain, biaya operasional terus naik. Akhirnya, ya serba salah.


Beras Ilegal: Nggak Ngaruh Banget Katanya

Soal isu beras subsidi ilegal dari Malaysia yang ditangkap Bakamla RI, Bang Andi bilang itu nggak terlalu ngaruh. Katanya, jumlahnya dikit dan cuma beredar di daerah pesisir.

“Itu sih beras kelas bawah dan cuma masuk dikit. Yang bikin harga naik ya dari penggilingan lokal, bukan karena beras ilegal itu,” tegasnya.


Harapan dari Pedagang: Kebijakan Jangan Kaku, Kasih Jalan Tengah

Di tengah harga yang makin nggak santuy ini, Bang Andi berharap pemerintah bisa update kebijakan HET biar nyambung sama realita lapangan, terutama buat Kalimantan Utara yang logistiknya ribet banget.

“Kasih solusi dong, biar kita para pedagang dan masyarakat nggak terus-terusan jadi korban situasi. Jangan cuma kasih aturan, tapi nggak ngasih jalan keluarnya,” tutupnya.

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan