BANTUL – Ada yang baru dan bikin kuping panas dari skena musik Bantul! Kenalin, Bleeedrz (dibaca: Belider), unit musik pop bising yang siap mengguncang dengan gebrakan unik. Berasal dari kultur eksperimental Yogyakarta, band ini jadi kolaborasi empat musisi yang udah siap ninggalin zona nyaman mereka demi eksplorasi bunyi yang beda dari yang lain.
Dibentuk pertengahan 2024, Bleeedrz diisi oleh R. Ristiani (vokal), R. Triwibowo (gitar), YH. Sagala (drum), dan HM. Setiawan (bass). Dengan semangat DIY, mereka ngebentuk karakter musik yang nabrak pakem: noise rock khas Seek Sick Six bertemu dengan sentuhan pop era lagu-lagu mellow ala Betharia Sonata atau Nia Daniati. Hasilnya? Sound yang kaotik, distorsi gitar yang buas, tapi tetap punya melodi yang bisa bikin hati baper.
Baru-baru ini, mereka nge-drop maxi single perdana berjudul “Sirna/Sayangnya” di platform digital secara mandiri. “Sirna” bicara soal cinta yang perlahan pudar dan tergantikan, sementara “Sayangnya” lebih ke kisah kasih yang nggak pernah kesampaian. Klasik? Mungkin. Tapi tunggu dulu, Bleeedrz nggak main aman! Mereka ngejait tema-tema pop ini dengan pendekatan suara yang nyentil, menyentak, dan pastinya beda dari yang lain.
Proses kreatif Bleeedrz juga nggak kalah menarik. Lagu-lagu mereka lahir dari kombinasi ide liar Ristiani dan Triwibowo, lalu dieksekusi rame-rame oleh semua anggota. YH. Sagala, yang juga pegang peran sebagai sound engineer, turun tangan buat rekaman, mixing, dan mastering di Watchtower Studio. Dengan sistem kerja yang serba mandiri, mereka bisa ngejaga otentisitas suara tanpa ada intervensi dari luar.
Bleeedrz nggak cuma pengen didengar, tapi juga dirasakan secara fisik. Mereka percaya bahwa musik bukan sekadar lirik indah atau nada yang gampang dicerna. Kadang, kebisingan adalah cara terbaik buat menyampaikan kejujuran. “Senjata kami adalah noise yang tak mudah dilupakan,” kata salah satu personel.
Dengan EP delapan trek yang udah masuk pipeline buat rilis akhir 2025, Bleeedrz makin mantap buat nyebarin vibrasi mereka ke telinga lebih banyak orang.