TARAKAN – Suasana duka mendalam menyelimuti Kota Tarakan. Seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun, Muh. Fathir Adhar, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah dilaporkan hanyut di perairan Pelabuhan Tengkayu II, Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Tarakan Barat, sejak Minggu (25/5). Awalnya, Fathir cuma main air bareng dua temannya. Siang itu cuaca cerah, semuanya tampak biasa saja. Tapi tak disangka, arus bawah laut ternyata cukup deras dan menyeret ketiganya. Dua berhasil selamat, sementara Fathir sempat menghilang dari pandangan.
Selama dua hari penuh, Tim SAR gabungan dikerahkan habis-habisan. Mulai dari penyisiran laut pakai perahu karet, penggunaan alat pendeteksi Aquaeye, sampai kerja sama dengan warga sekitar. Senin (26/5) sore sekitar pukul 14.50 WITA, pencarian akhirnya membuahkan hasil. Fathir ditemukan sekitar 2 nautical miles dari titik awal hilang—namun sayangnya, ia sudah dalam keadaan tak bernyawa. Jenazahnya langsung dievakuasi dengan hati-hati ke RSUD Kota Tarakan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan, Amiruddin A. Djumli, saat dimintai keterangan menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kejadian ini. “Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga korban. Tim sudah berusaha semaksimal mungkin sejak hari pertama laporan masuk. Alhamdulillah korban berhasil ditemukan, meskipun dalam kondisi meninggal dunia. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan menghadapi musibah ini,” ungkapnya.
Beliau juga mengapresiasi kerja keras seluruh unsur SAR yang terlibat, mulai dari Basarnas, Ditpolairud, Brimob, BPBD, hingga masyarakat sekitar. “Semua bekerja solid dan cepat, ini bentuk nyata sinergi untuk kemanusiaan,” tambahnya.