Techno

DeepSeek Pilih Riset Ketimbang Cuan, Ini Alasannya!

TARAKAN – Chatbot AI asal Tiongkok, DeepSeek, lebih memilih fokus ke penelitian daripada ngejar cuan! Yup, para pendirinya yang miliarder emang mutusin buat nggak ikut-ikutan pesaingnya di Silicon Valley yang lagi gila-gilaan ngejar profit.

Menurut laporan Financial Times yang dikutip Selasa (18/3/2025), pendapatan DeepSeek udah cukup buat nutupin semua biaya operasional. Jadi, mereka nggak perlu pusing mikirin profit gede-gedean.

Di platform X, DeepSeek sempet flexing kalau layanan online mereka punya “margin laba biaya” sebesar 545 persen! Tapi ternyata, itu cuma hitungan ‘pendapatan teoritis’.

DeepSeek juga jelasin secara detail di GitHub soal cara mereka ningkatin throughput lebih tinggi dan latensi lebih rendah. Nah, kalau semua penggunaan model V3 dan R1 selama 24 jam dihitung dengan harga R1, DeepSeek bakal punya pendapatan harian sekitar USD 562.027 atau Rp 9,2 miliar. Sementara itu, biaya sewa GPU mereka cuma USD 87.072 atau sekitar Rp 1,4 miliar.

Tapi ya, mereka juga ngaku kalau pendapatan asli mereka jauh lebih kecil gara-gara diskon malam, harga lebih murah buat model V3, dan sebagian besar layanannya masih gratis.

Hati-Hati! Ada Malware Nyamar Jadi DeepSeek!

Di sisi lain, ada kabar kurang enak nih. Hacker lagi nyebarin malware lewat situs palsu yang nyamar jadi DeepSeek! Kejadian ini pertama kali dilaporin sama perusahaan keamanan siber, Kaspersky.

Menurut laporan mereka, Senin (17/3/2025), hacker bikin situs yang mirip banget sama situs resmi DeepSeek dalam bahasa Mandarin buat ngejebak pengguna yang pengen jalankan AI secara lokal.

Situs palsu ini nawarin layanan bernama ‘DeepSeek本地部署’ alias Penerapan Lokal DeepSeek. Banyak profesional IT yang kepincut dan akhirnya malah ngedownload alat yang ternyata berisi malware!

Malware ini bisa ngasih akses ke sistem yang dikelola profesional IT, termasuk yang ngurusin data-data sensitif. Biasanya, mereka nyamar jadi software open-source kayak Ollama, yang sebenarnya framework AI yang populer.

Modus Penipuan Mengatasnamakan DeepSeek

Selain malware, ada juga modus penipuan lain yang lagi marak nih! Beberapa di antaranya:

  • Pencurian akun: Hacker bikin halaman pendaftaran palsu yang mirip sama aslinya buat nyolong kredensial pengguna.
  • Token kripto palsu: Ada yang jualan token kripto abal-abal pakai nama DeepSeek biar keliatan legit. Padahal, tujuannya cuma buat nipu duit korban.

Kaspersky juga mencatat bahwa eksploitasi software open-source buat nyebarin malware makin meningkat! Tahun 2024 aja, ada lebih dari 12.000 paket berbahaya yang terdeteksi.

Cara Melindungi Diri dari Serangan Siber

Biar nggak jadi korban, coba lakuin beberapa langkah ini: ✅ Cek alamat situs sebelum masukin data pribadi. ✅ Jangan gampang tergoda tawaran yang terlalu bagus buat jadi kenyataan. ✅ Update perangkat lunak secara rutin biar nggak rentan terhadap serangan. ✅ Pakai antivirus buat perlindungan tambahan.

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan