Nunukan

DPRD Nunukan Gas ke Jakarta, Krayan Butuh Jalan dan Jembatan Secepatnya!

NUNUKAN – Ketua Komisi III DPRD Nunukan, Ryan Antoni, serius banget nih soal kondisi Krayan. Akses satu-satunya ke daerah itu lagi kacau gara-gara longsor dan dua jembatan putus. Jalan nasional dari Long Binuang-Baliku sampai Long Bawan yang biasanya jadi andalan, sekarang malah nyaris lumpuh total. Duh!

Yang makin bikin miris, jembatan di Sungai Semamu dan Sungai Binuang juga ambyar. Alhasil, Krayan yang ada di perbatasan itu kayak terisolasi. Gimana mau bawa logistik? Sembako aja susah nyampe!

Ngadu ke Pusat, Bawa Suara Krayan

Makanya, Ryan dan tim DPRD gas ke Jakarta, ketemu langsung sama Kementerian PUPR tanggal 13 Maret kemarin. Katanya sih anggaran pemeliharaan dan pembangunan udah “di-log”, tapi… ya gitu deh, kebijakan efisiensi anggaran dari pusat bikin proyeknya jadi ketunda.

“Kami minta perhatian khusus. Ini satu-satunya jalur ke Krayan, kalau nggak segera ditangani, pembangunan bisa beneran mandek,” kata Ryan, serius tapi santai.

Masalah TKDN & Logistik yang Nggak Nyampe

Ryan juga sempat bahas soal aturan TKDN. Katanya, kalau jalan aja putus, gimana bahan bangunan mau masuk?

“Logikanya, kalau sembako aja nggak bisa nyampe, gimana material bangunan? Ini bukan soal suka-suka, tapi realita di lapangan,” tambahnya.

Keroyokan Lintas Instansi

Tapi jangan salah, mereka nggak tinggal diam. Udah koordinasi sama Pemkab, Pemprov, sampe Bappenas, BNPP, BNPB, dan tentu aja Kementerian PUPR. Pokoknya kompak lah demi Krayan!

“Poros Malinau-Binuang-Long Bawan cuma 49,8 km, harusnya sih bisa diseriusin kalau pusat dan provinsi mau bareng-bareng cari solusi,” tegas Ryan.

Jembatan Long Semamu Masih Off

Sementara itu, Jembatan Long Semamu masih belum bisa dipakai. Warga cuma bisa nunggu sungai surut biar bisa nyebrang. Tapi, sungainya dalam banget, apalagi pas musim hujan gini.

Ryan udah minta bantuan ke BNPB buat sediakan Jembatan Bailey biar bisa dilewati sementara, tapi… ya gitu, belum ada kepastian.

Pesan Buat Warga Krayan

Ryan juga ngasih semangat buat warga Krayan biar tetap sabar dan nggak patah semangat.

“Krayan itu beranda NKRI. Kalau pemerintah mau jaga marwah negara, ya mulai dari benahi perbatasannya dulu. Ini udah darurat,” katanya.

Soal nasionalisme, Ryan yakin warga Krayan tetap setia.

“Garuda di dada, Malaysia di perut — itu sarkasme yang nyata. Tapi Krayan tetap cinta NKRI. Itu harga mati. Sabar, kita terus perjuangkan,” tutupnya mantap.

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan