HukrimNasional

Goks! Aksi “Indonesia Gelap” Udah Sepekan, Mahasiswa & Warga Masih Gaspol!

JAKARTA – Bro n’ sis, aksi demo bertajuk “Indonesia Gelap” udah jalan seminggu nih! Dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, sampai Kalimantan, mahasiswa, buruh, aktivis, bahkan komunitas K-pop ikutan turun ke jalan buat ngasih rapor merah ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

Jakarta: Ribuan Massa Padati Patung Kuda

Hari ini, Jumat (21/2), ribuan demonstran kumpul di kawasan Patung Kuda, Monas. Mereka menyoroti berbagai kebijakan yang dianggap makin memberatin rakyat. Humas Koalisi Masyarakat Sipil, Tegar Afriansyah, bilang sekitar 2.500 massa turun ke jalan. “Dari mahasiswa, buruh, sampe fans K-pop juga ikut aksi,” ujarnya.

Malioboro Lumpuh, Mahasiswa Yogya Sindir “Kabinet Gemuk”

Kemarin (20/2), ribuan mahasiswa di Yogyakarta nguasain Malioboro sampe Titik Nol Kilometer. Mereka protes kebijakan Prabowo-Gibran yang dinilai bikin masa depan Indonesia makin gelap. Selain kritik kebijakan, mereka juga tersinggung sama ucapan Prabowo “Ndasmu!” yang ditujukan ke pengkritik program makan gratis.

Surabaya, Bandung, Solo, Semarang Ikutan Panas!

  • Surabaya: Aksi di depan Gedung DPRD Jatim, massa pake baju hitam tanda duka cita buat kondisi Indonesia.
  • Bandung: Mahasiswa Unpad dkk demo di DPRD Jabar, sindir pemerintah yang “sok jadi pahlawan kesiangan.”
  • Solo: BEM UNS murka gara-gara pemangkasan anggaran yang bikin banyak PHK.
  • Semarang: Aliansi Semarang Menggugat bawa ribuan massa, protes kebijakan yang dianggap mencederai rakyat.

Bali & Kalimantan: Darurat Pendidikan & Tuntutan Serius

Di Bali, mahasiswa geruduk DPRD buat protes pemotongan anggaran pendidikan. Sementara di Samarinda & Banjarmasin, massa mendesak pembatalan Inpres 1/2025 dan revisi UU Minerba, plus kritik tajam buat program Makan Bergizi Gratis.

Tarakan: Aksi Cuma di Medsos, Ada yang Dibungkam?

Sementara itu, di Tarakan, kota yang dikenal sebagai pusat pendidikan di Kalimantan Utara dengan banyaknya kampus dan organisasi kepemudaan, aksi justru cuma ramai di sosial media. Belum ada gerakan massa turun ke jalan, dan banyak yang bertanya-tanya: Apakah Tarakan dibungkam?

Mahasiswa di sana berharap ada respons dari masyarakat, tapi hingga kini, aksi nyata di lapangan belum terlihat. “Kami tetap menyuarakan keresahan, tapi lewat digital. Apakah kami yang takut atau ada tekanan yang bikin gerakan di sini redup?” ujar salah satu aktivis yang enggan disebutkan namanya.

Aksi Lanjut Terus?

Dari Sumatera sampe Kalimantan, suara rakyat makin kenceng. Katanya, sih, aksi ini bakal terus lanjut sampe ada perubahan nyata. Gimana menurut kalian? Setuju atau nggak?

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan