JAKARTA – Geng, kasus narkoba makin menggila nih! Hendra Sabarudin alias Hendra 32, narapidana yang udah divonis hukuman mati tapi masih bisa main dari balik jeruji Lapas Tarakan, Kaltara, ternyata punya kaki tangan yang nggak kalah bahaya: Catur Adi, Direktur Persiba Balikpapan! Duet maut ini sukses bikin peredaran sabu di Kalimantan Timur (Kaltim) makin merajalela, dengan total perputaran uang mencapai Rp 2,1 triliun! Gila enggak sih?
Polri baru aja mengungkap keterlibatan Catur Adi dalam jaringan narkoba Hendra 32. Catur, yang sehari-hari dikenal sebagai direktur klub sepak bola Persiba Balikpapan, ternyata punya peran besar sebagai bandar narkoba di Kaltim. Dari tangannya, polisi udah nyita 69 gram sabu, tapi itu cuma secuil dari total peredaran narkoba yang udah bikin pusing tujuh keliling.
Brigjen Mukti Juharsa dari Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri bilang, “Ini masih nyambung sama kasus Hendra 32 yang udah divonis. Catur Adi ini target operasi kita di Kaltim. Dia bandar besarnya!”
Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada, juga nambahin, “Hendra 32 udah beroperasi sejak 2017 sampe 2023. Dalam kurun waktu itu, dia udah masukin lebih dari 7 ton sabu dari Malaysia ke Indonesia. Catur Adi adalah salah satu tangan kanannya yang masih aktif.”
Hendra 32 sendiri udah ditangkep tahun 2020 dan divonis hukuman mati. Tapi, setelah dua kali ngajuin peninjauan kembali (PK), hukumannya diringanin jadi 14 tahun penjara. Tapi, ternyata dari dalam penjara, dia masih bisa ngendaliin bisnis haram ini. Rp 2,1 triliun udah mengalir di tangannya. Luar biasa, ya? Atau lebih tepatnya, luar biasa bahayanya!