KaltaraNasional

#IndonesiaGelap Trending di Media Sosial, Kenapa bisa? Begini Penjelasannya!

TARAKAN – Tagar #IndonesiaGelap berhasil menjadi trending topic di media sosial setelah ramai digunakan oleh warganet untuk menyuarakan protes terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat. Tagar ini tidak hanya menjadi wadah kritik daring, tetapi juga berhasil memicu gelombang solidaritas yang meluas, terutama di kalangan mahasiswa dan aktivis. Dalam kurun waktu 11-17 Februari 2025, tagar ini dibahas dalam lebih dari 41.760 mentions di media sosial dan 1.203 mentions di media online, dengan sentimen negatif yang mendominasi hingga 99,99%.

Awalnya, tagar #IndonesiaGelap muncul sebagai respons terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro-rakyat, seperti pemutusan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK), pemangkasan anggaran pendidikan dan kesehatan, serta program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai tidak tepat sasaran. Warganet juga mengkritik pembungkaman kebebasan berekspresi, revisi UU Minerba yang merusak lingkungan, dan dominasi oligarki dalam pemerintahan.

Puncak popularitas tagar ini terjadi pada 17 Februari 2025, bersamaan dengan aksi massa di berbagai daerah. Tagar #IndonesiaGelap sering disebut bersama dengan #PeringatanDarurat dan #daruratindonesia, yang memiliki narasi serupa. Aksi demonstrasi ini dipimpin oleh mahasiswa dan didukung oleh berbagai elemen masyarakat, menuntut transparansi, penegakan hukum, serta evaluasi kebijakan yang dianggap merugikan rakyat.

Salah satu faktor yang membuat #IndonesiaGelap menjadi trending adalah peran akun-akun influencer dan aktivis di platform media sosial, terutama X (sebelumnya Twitter). Akun @BudiBukanIntel menjadi salah satu penggerak awal dengan menginisiasi aksi solidaritas menggunakan simbol garuda hitam sebagai bentuk perlawanan. Postingan ini kemudian diamplifikasi oleh akun-akun publik kritis seperti @plisitin, @thafism__, dan @ilhampid, serta organisasi mahasiswa seperti @bemuiofficial dan @BEM_FHUI.

Di Instagram, tagar ini juga ramai dibahas oleh akun-akun media seperti @kumparan, @Kompas.com, dan @IDNTimes, yang melaporkan perkembangan aksi demonstrasi. Sementara di Facebook, postingan tentang aksi unjuk rasa di Patung Kuda dan Istana Negara menjadi yang paling banyak disukai dan dibagikan. Di TikTok, video-video aksi mahasiswa di berbagai daerah viral, dengan akun seperti @ayobandungcom dan @bbcnewsindonesia menjadi yang paling berpengaruh.

Kata kunci yang paling banyak digunakan dalam percakapan tentang #IndonesiaGelap adalah “aksi,” “mahasiswa,” “protes,” dan “kebijakan.” Tagar ini juga sering dikaitkan dengan tuntutan pendidikan gratis, penolakan terhadap program MBG, serta kritik terhadap ketidakadilan anggaran yang lebih menguntungkan korporat daripada rakyat.

Meskipun muncul narasi tandingan dengan tagar #IndonesiaTerang promosikan program pemerintah seperti MBG, jumlah unggahan dengan tagar ini jauh lebih sedikit dan hanya ditemukan di platform media sosial X.

Dengan dominasi sentimen negatif yang mencapai 99,99%, #IndonesiaGelap berhasil menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro-rakyat. Tagar ini tidak hanya mencerminkan ketidakpuasan publik, tetapi juga berhasil memobilisasi aksi nyata di lapangan, menunjukkan kekuatan media sosial sebagai alat untuk menyuarakan aspirasi dan mendorong perubahan.

Sumber .droneemprit Analisis data media sosial periode 11-17 Februari 2025.

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan