Bulungan

Kampung Arab Tanjung Selor: Jejak Sejarah yang Siap Jadi Destinasi Hits!

BULUNGAN – Bro, tahu nggak sih kalau di Tanjung Selor ada spot sejarah kece yang lagi pengen disulap jadi destinasi wisata Kota Tua? Yup, namanya Kampung Arab! Lokasi ini udah ada sejak abad ke-19 dan jadi saksi bisu perjalanan ibu kota Provinsi Kalimantan Utara. Keren, kan?

Salah satu sesepuh Kampung Arab, Umar Bahalwan, yang juga Ketua RT 01 Tanjung Selor Hulu, bilang kalau dia adalah generasi ke-10 keturunan Arab di Indonesia. Menurutnya, sebelum ada warga lain, komunitas Arab udah lebih dulu mendarat dan menetap di sini.

“Bisa dicatat, bro, yang pertama kali nempatin Tanjung Selor itu ya keturunan Arab,” kata Umar sambil santai di rumahnya.

Salah satu bukti sejarah yang masih eksis adalah makam Syarifah Manhi Al Kaf yang umurnya udah sekitar 233 tahun! Makam ini juga jadi salah satu patokan hari jadi Kota Tanjung Selor. Sayangnya, area pemakaman lama udah penuh, jadi akhirnya dipindah ke TPU Kamboja.

“Dulu makamnya deket sini, sekitar 50 meter dari rumah saya. Tapi karena udah nggak muat, akhirnya dipindahin,” lanjut Umar sambil nunjukin lahan kosong bekas pemakaman.

Nggak cuma sejarahnya yang menarik, bangunan di Kampung Arab juga masih banyak yang klasik abis! Tapi, sayangnya, banyak yang mulai lapuk karena minimnya dana buat renovasi.

“Bener sih, bro, kalau mau ngerenovasi bangunan tua itu butuh duit nggak sedikit,” ujarnya.

Yang bikin makin seru, cuma berjarak 80 meter dari Kampung Arab ada pemukiman China Town! Dua komunitas ini udah lama hidup rukun, meski punya budaya dan agama yang beda.

“Kami sih selalu open, yang penting bisa jaga keamanan dan kenyamanan bareng,” tambah Umar.

Menurutnya, ajaran Islam ngajarin buat selalu menjaga silaturahmi, saling menghormati, dan hidup damai. Makanya, meski beda suku dan agama, mereka tetap anggap satu sama lain sebagai saudara.

Tapi, bro, nggak semua cerita tentang Kampung Arab berjalan mulus. Beberapa tahun lalu, ada kasus narkoba yang bikin kampung ini jadi sorotan. Padahal, pelakunya bukan warga setempat, tapi berita malah nyorotin nama Kampung Arab!

“Pelakunya bukan dari sini, bahkan kejadian juga bukan di Kampung Arab. Tapi judul beritanya bawa-bawa nama kampung kami,” keluh Umar.

Kasus lain, ada bandar sabu yang ditangkap di depan rumahnya dengan dua kilo barang bukti. Eh, ternyata pelakunya dari Desa Sebatik, Nunukan, tapi lagi-lagi Kampung Arab yang kena cap negatif.

“Kami juga nggak munafik, mungkin ada oknum. Tapi jangan asal ngecap nama kampung dong,” tegasnya.

Meski ada tantangan, warga Kampung Arab tetap semangat menjaga citra baik kampung mereka. Harapannya, Kampung Arab bisa makin dilirik sebagai destinasi wisata sejarah yang kece di Tanjung Selor.

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan