KaltaraTarakan

Konsolidasi Mahasiswa & DPRD Tarakan: Bongkar Isu MBG, Banjir, dan Permasalahan Sosial!

TARAKAN – Graha Pemuda rame banget, gengs! Sekitar 50 mahasiswa dari berbagai organisasi berkumpul buat konsolidasi bareng DPRD Kota Tarakan. Yang dibahas? Banyak! Mulai dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), masalah banjir yang nggak ada ujungnya, eksploitasi anak, limbah pabrik, sampai beasiswa pendidikan, 6 Maret 2025.

MBG: Harus Transparan, UMKM Lokal Jangan Ketinggalan!

Ketua BEM UBT, Ndaru Teguh Prakoso, dengan tegas nyorotin kalau MBG harus dijalankan dengan bener. Nggak cuma itu, UMKM dan petani lokal juga harus dilibatkan biar ekonomi lokal tetap jalan.

“Jangan sampai program ini malah matiin kantin-kantin kecil di sekitar kampus,” ujar Ndaru.

Yang bikin makin greget, mahasiswa juga nemuin fakta kalau distribusi MBG masih tanda tanya, susu yang harusnya ada malah absen, dan wadah makanan masih pake plastik biasa.

“Ada regulasi yang belum jelas, makanya kita harus kawal bareng-bareng,” tambahnya.

Banjir: Masalah Lawas yang Bikin Kesel

Banjir di Tarakan kayak langganan tiap tahun, tapi solusi konkret dari pemerintah masih ditunggu-tunggu. Menurut hasil kajian mahasiswa, banjir di Tarakan lebih karena kontur tanah yang gampang ngeluarin lumpur pas hujan deras.

“Bukan gara-gara galian C ya, tapi ini karakter tanah Tarakan sendiri. Tapi tetap aja, ini masalah yang harus diseriusin,” jelas Ndaru.

Mahasiswa pun nuntut aksi nyata dari pemerintah supaya banjir nggak jadi momok tahunan lagi.

Eksploitasi Anak & Limbah Pabrik, PR Besar Buat Pemkot

Nggak cuma soal makanan dan banjir, mahasiswa juga menyoroti fenomena eksploitasi anak di Tarakan. Mereka mendesak supaya anak-anak nggak lagi kerja sampai malam dan bisa fokus sekolah.

“Kita nggak mau liat anak-anak jualan sampai larut malam. Mereka harusnya belajar dan main kayak anak-anak lainnya,” kata Ndaru.

Limbah pabrik, terutama dari industri ubur-ubur, juga disorot karena bikin pencemaran lingkungan. Mahasiswa minta pemerintah bertindak tegas biar masalah ini segera selesai.

Beasiswa: Janji 20% Anggaran Pendidikan, Mana Nih?

Mahasiswa juga mempertanyakan alokasi anggaran pendidikan yang katanya 20%, tapi kok akses beasiswa buat mahasiswa Tarakan masih susah?

“Kita butuh transparansi! Jangan sampai anggaran segitu gede nggak nyampe ke mahasiswa yang butuh,” tegas Ndaru.

Konsolidasi Tanpa Basa-Basi, Tapi…

Acara ini berjalan santai tapi serius, nggak ada spanduk atau pengeras suara. Diskusi dilakukan dengan duduk bareng, nanya-jawab langsung sama Ketua Komisi II DPRD, Simon Patino. Sayangnya, pejabat lain kayak Wali Kota yang diundang nggak muncul.

“Kita kecewa sih, tapi tetap apresiasi buat Pak Simon yang mau dengerin suara mahasiswa,” ujar Ndaru.

Walau nggak semua pejabat hadir, mahasiswa tetap menandatangani fakta integritas sebagai bukti janji yang harus ditepati.

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan