HukrimNasional

KPK Bongkar Dugaan Mark Up di Kasus Iklan Bank BJB, Duit Negara Melayang Miliaran!

JAKARTA – Wah, ada kabar heboh nih! KPK baru aja ngebongkar dugaan mark up alias penggelembungan dana di balik penempatan iklan Bank BJB. Gila sih, duit negara yang melayang disebut-sebut sampai miliaran rupiah, gaes! Ketua KPK, Setyo Budiyanto, udah ngasih bocoran kalau kasus ini bakal dikupas tuntas di konferensi pers nanti.

“Diduga ada mark up dalam penempatan dana iklan di sejumlah media massa. Detailnya bakal kita beberin nanti,” ujar Setyo di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, Jakarta, Rabu (12/3).

Kerugian negara yang diduga terjadi beneran nggak main-main. Tapi tenang, KPK janji bakal buka semua faktanya dalam konferensi pers yang rencananya digelar Kamis atau Jumat minggu ini. Nah, penasaran kan siapa aja yang bakal kena? Tunggu aja update-nya!

Awal Mula Kasus Mencuat

Kasus ini pertama kali mencuat ketika KPK mulai menyelidiki dugaan penyalahgunaan dana iklan Bank BJB. Seperti dilaporkan Majalah Tempo pada 22 September 2024, dugaan korupsi dana iklan Bank BJB memicu perdebatan di internal KPK. Pada 27 Agustus 2024, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata memberi sinyal bahwa kasus ini tengah diselidiki. Hingga akhirnya, pada pekan pertama September 2024, kasus ini resmi naik ke tahap penyidikan. Nilai anggaran belanja iklan yang diduga dikorupsi mencapai Rp801 miliar selama 2021–2023!

Rumah Ridwan Kamil Ikut Digeledah

Btw, kasus ini juga nyeret nama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Pada Senin (10/3), tim penyidik KPK udah turun langsung ke Bandung buat geledah rumahnya. Dari penggeledahan itu, ada beberapa dokumen penting yang berhasil disita. Wah, makin panas aja nih kasusnya!

“Beberapa dokumen dan barang udah kita amankan, sekarang lagi dikaji dan diteliti lebih lanjut oleh penyidik,” lanjut Setyo.

Terus, gimana respons RK soal ini? Santai aja, mantan orang nomor satu di Jabar ini bilang dia bakal kooperatif dan menghormati proses hukum.

“Kami sebagai warga negara yang baik, tentu akan kooperatif dan mendukung penuh KPK dalam proses ini,” kata RK.

Kerugian Negara Capai Ratusan Miliar

Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto menyebut angka kerugian negara dari kasus ini sudah dikantongi penyidik, meski belum bisa dipublikasi. “Ratusan miliar,” kata Fitroh. Laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pun mengungkapkan ada kebocoran dana hingga Rp801 miliar untuk belanja iklan media massa, dengan selisih mencurigakan sebesar Rp28 miliar pada iklan televisi.

Perusahaan Agensi Iklan yang Terlibat

Ada enam perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus ini, di antaranya PT Cipta Karya Sukses Bersama, PT Cipta Karya Mandiri Bersama, PT Antedja Muliatama, PT Cakrawala Kreasi Mandiri, PT Wahana Semesta Bandung Ekspres, dan PT BSC Advertising. Masalahnya, mereka dapat proyek lewat penunjukan langsung, padahal aturan Bank BJB mewajibkan tender untuk kontrak di atas Rp1 miliar. Wah, makin mencurigakan nih!

Tanggapan Dedi Mulyadi & Dirut Bank BJB Mundur

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menegaskan tidak akan menghalangi penyidikan KPK terhadap Bank BJB. “Kalau itu tidak perlu ditanya, itu kan sudah menjadi kewenangan KPK,” katanya. Di tengah panasnya kasus ini, Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, mendadak mengundurkan diri! Apakah ini ada kaitannya dengan kasus yang sedang berjalan? Hmmm, masih jadi tanda tanya besar.

Penetapan Lima Tersangka

KPK akhirnya menetapkan lima tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana iklan Bank BJB. Identitas mereka masih dirahasiakan, tapi kabarnya terdiri dari dua petinggi BJB dan tiga pimpinan agensi iklan. “Untuk lengkapnya, akan disampaikan secara resmi minggu ini, kemungkinan hari Kamis atau Jumat,” ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto.

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan