Tarakan

Mods May Day Tarakan: Vespa Ngebul, Buruh Ngaspal, Solidaritas Nyalain!

TARAKAN – Kota Tarakan jadi saksi betapa keren dan solidnya kolaborasi antara pecinta skuter dan pejuang buruh dalam acara Mods May Day yang perdana digelar di sini. Mulai dari Vespa ngebul, outfit kece ala anak Mods, sampai suara lantang soal hak buruh—semuanya campur jadi satu dalam vibe yang asik dan penuh makna.

Acara yang digelar dari sore sampai puas ini digagas sama Scooter Tarakan Community (STC) barengan Serikat Pekerja Perkayuan (Kahutindo) Tarakan. Mereka bawa semangat May Day ke level baru: bukan cuma aksi, tapi juga gaya!

“Kami ngerayain Hari Buruh tanpa kehilangan maknanya. Tapi dibikin lebih fun dan relevan buat generasi sekarang, lewat kultur Mods dan Vespa,” kata Fakhry Arya dari tim acara.


Rolling City: Vespa, Motor, dan Jeep Ikutan Gaspol!

Salah satu highlight-nya adalah Rolling City—parade motoran yang ngebut santai keliling kota. Start dari Bandara Juata, lalu meluncur lewat jalan-jalan hits Tarakan kayak THM, Ladang, sampe Stadion, dan finish di Gedung KNPI.

Nggak eksklusif buat Vespa doang lho. Komunitas motor lain, bahkan mobil jeep juga diajak gabung buat meriahkan suasana.

“Ini bukan soal jenis kendaraan, tapi soal kebersamaan. Semuanya bisa ikut kalau semangatnya sama: solidaritas!” tambah Fakhry.

Pesertanya rame parah, sekitar 500 orang! 70 di antaranya dari serikat buruh kayak PT Idec, sisanya para riders dari berbagai komunitas. Tarakan mendadak jadi panggung solidaritas yang ngegas!


Lebih dari Sekadar Nongkrong Vespa

Acara ini bukan cuma soal gaya dan knalpot. Ada film dokumenter perjuangan buruh, musikalisasi puisi, monolog penuh makna, sampe live music yang bikin suasana makin hidup.

Fakhry ngaku kaget dan seneng banget karena antusiasme peserta jauh dari ekspektasi.

“Ternyata semangat buruh dan komunitas bisa nyatu dan tetap asik. Kita pengen tunjukin kalau buruh juga bisa fashionable dan bersuara!”


Buruh, Mods, dan Harapan Tahunan

Fakhry juga nyentil soal banyak acara serupa di kota lain yang katanya “ketinggalan esensi”. Tapi di Tarakan? Mereka pastiin isu buruh tetap diangkat tinggi.

“Kita pengen acara kayak gini jadi ruang aspirasi yang fun, kreatif, tapi tetap meaningful,” katanya.

Dari pihak buruh, Rudi dari Kahutindo juga kasih acungan jempol buat acara ini.

“Ini pertama kalinya komunitas motor serius angkat isu buruh. Kita diminta muterin film perjuangan dan bawa 100 anggota ke lapangan. Respect!”

Rudi juga ngingetin bahwa perjuangan buruh itu nggak selalu keliatan, tapi dampaknya gede banget buat kehidupan sehari-hari.


Next Level Mods May Day?

Panitia berharap banget ini bukan jadi acara sekali jalan. Mereka pengen tahun depan bisa lebih gede, lebih seru, dan lebih banyak support dari sponsor maupun Pemkot.

“Biar Hari Buruh nggak cuma soal demo di jalan, tapi bisa juga jadi pesta solidaritas yang relatable buat semua kalangan,” tutup Fakhry.

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan