NUNUKAN – Tragedi KM Malindo Ekspress yang kejadian di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, Rabu (19/3/2025), bikin heboh! Satu orang meninggal, beberapa lainnya luka-luka gara-gara kebiasaan penumpang yang udah nggak sabaran turun sebelum kapal beneran bersandar.
Kapolsek KPPP Pelabuhan Tunon Taka, IPTU Andre Azhari, angkat suara soal kebiasaan yang sering banget kejadian ini. “Seharusnya penumpang diem dulu di dalam kapal sampai kapal aman. Tapi ini banyak yang udah gerak ke pinggir, bahkan ada yang mau loncat ke kapal lain. Bahaya banget!” katanya ke gbkbersuara, Kamis (20/3/2025).
Nggak cuma penumpang, buruh angkut juga sering nekat lompat ke atas speedboat padahal kapal belum sepenuhnya berhenti. IPTU Andre menegaskan, kecelakaan ini harus jadi pelajaran biar nggak ada kejadian serupa.
“Kami selalu ingetin, jangan buru-buru turun atau pindah kapal kalau belum bener-bener berhenti. Mesin masih nyala, ombak juga bisa goyangin kapal, jadi rawan banget kalau nggak hati-hati,” lanjutnya.
Fenomena ini makin sering terjadi apalagi mendekati musim mudik. Banyak orang nggak sabaran karena pengen cepat sampai, tapi lupa kalau keselamatan lebih penting.
“Jangan sampai karena buru-buru, malah nggak sampai tujuan dengan selamat. Apalagi ini menjelang Lebaran, pastinya semua pengen kumpul sama keluarga, kan? Jadi tolong lebih sabar dan tertib,” imbuhnya.
Saat ini, kepolisian dan KSOP Nunukan masih mendalami penyebab kecelakaan, termasuk kemungkinan ada kelalaian dari pihak kapal. Selain itu, mereka bakal makin gencar ngasih edukasi biar masyarakat lebih disiplin dan sadar soal pentingnya keselamatan dalam transportasi laut.
Jadi, guys, please tahan diri, jangan buru-buru turun sebelum kapal benar-benar bersandar. Lebih baik telat dikit tapi selamat, daripada buru-buru malah celaka!