Musik

Outgrowth Rilis “Semicolon”: Lagu tentang Cinta, Luka, dan Harapan

JAKARTA – Band alt-rock/emo asal Jakarta, Outgrowth, lagi-lagi bikin gebrakan! Kali ini mereka datang dengan single terbaru berjudul Semicolon—lagu yang nggak cuma nyentuh hati, tapi juga bikin pendengar terbawa suasana.

Bukan cuma sekadar judul, Semicolon diambil dari simbol titik koma yang punya makna mendalam. Ternyata, lagu ini terinspirasi dari kisah nyata salah satu personel band yang pernah terjebak di hubungan pertama yang penuh emosi. Tato semicolon yang ada di tubuh seorang wanita dalam kisah itu menjadi metafora tentang harapan dan cerita yang belum selesai.

Gitaris sekaligus penulis lirik, Dias Akbar, bilang kalau lagu ini datang dari refleksi pribadi. “Kadang kita terjebak dalam ilusi kesempurnaan, sampai akhirnya sadar ada sesuatu yang nggak beres di baliknya. Tato semicolon di tubuhnya jadi simbol bahwa cerita ini belum benar-benar berakhir,” kata Dias.

Vokalis Ariq Dafa juga nambahin, “Kita pengen pendengar ngerasain semua emosi yang ada di lagu ini. Dari bahagia, kecewa, sampai akhirnya nerima kenyataan. Lirik dan musiknya bener-bener kita bikin sejujur mungkin.”

Dari segi aransemen, Semicolon punya ciri khas emo-rock yang raw dan penuh energi. Melodi gitar yang melankolis ketemu sama bass dan drum yang dinamis, menciptakan kontras antara perasaan sedih dan kemarahan.

Naufal Fari, vokalis dan gitaris, bilang kalau bagian spoken word di bridge lagu ini jadi puncak emosionalnya. “Kita selalu suka mainin elemen spoken word, karena itu kayak suara hati yang nggak bisa dibendung. Buat kita, musik bukan cuma soal didengar, tapi juga dirasain.”

Drummer Alhamdi Rifki juga cerita soal eksplorasi musik di lagu ini. “Kita coba mainin dinamika, dari verse yang lebih kalem terus meledak di bagian chorus. Ini menggambarkan naik-turunnya emosi dalam hubungan yang nggak sehat.”

Lagu ini direkam di X Studio, Bekasi, dengan mixing dan mastering dari Fahmi, yang sukses mempertahankan nuansa emo-rock tanpa kehilangan kualitas produksi.

Nggak cuma dari sisi musik, artwork lagu ini juga punya arti yang dalam. Desainnya dibuat oleh Alwin Febriansyah, yang menggambarkan tato semicolon yang retak, menggenggam mawar layu, dan dikelilingi garis-garis gelap.

“Setiap retakan di artwork itu mewakili fase kehancuran dalam hubungan ini,” jelas bassis Naufal Rayhan.

Outgrowth, yang terbentuk di 2020, sekarang beranggotakan Ariq Dafa (vokal), Naufal Fari (vokal/gitar), Dias Akbar (gitar utama), Naufal Rayhan (bass), dan Alhamdi Rifki (drum). Mereka dikenal sebagai band yang selalu ngangkat tema personal dengan pendekatan filosofis.

Semicolon jadi penanda dimulainya era baru Outgrowth. “Ini bagian dari proyek EP yang lagi kita garap. Masih ada beberapa lagu lagi yang bakal rilis dalam waktu dekat, dengan eksplorasi musik yang lebih berani,” kata Rifdy.

Sebagai band yang lahir di tengah pandemi, Outgrowth ngaku kalau proses kreatif mereka banyak dipengaruhi oleh isolasi dan ketidakpastian. “Justru di momen itu, kita nemuin suara yang paling jujur. Musik jadi cara buat ngolah emosi yang sempat tertahan,” tutup Naufal Fari.

Lagu Semicolon udah bisa dinikmati di semua platform streaming. Buat yang penasaran sama update terbaru, langsung cek akun media sosial mereka di @outgrowthband.

Jangan sampai ketinggalan, karena ini baru permulaan!

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan