TARAKAN – Wah, kabar terbaru nih buat pejuang ASN di Tarakan! Badan Kepegawaian Negara (BKN) baru aja nerbitin Surat Kepala BKN Nomor 2933/B-MP.01.01/K/SD/2025 pada 18 Maret 2025. Surat ini jadi panduan buat penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP) bagi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024, baik CPNS maupun PPPK.
Tapi nih, di Kota Tarakan, kebijakan ini menuai pro dan kontra. Dari sisi teknis, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) siap tancap gas, tapi di sisi lain, Aliansi Ikatan Tenaga Kontrak Kota Tarakan (AITKT) masih maju-mundur karena ada kekhawatiran soal kejelasan kebijakan dari pusat.
Sekretaris BKPSDM Kota Tarakan, Muhammad Sa’aduddin Hakim, ngegas bahwa pihaknya bakal nurut sama aturan yang ditetapkan Kementerian PANRB dan BKN.
“Semua kementerian dan pemda udah pasti ikut aturan pusat,” katanya saat ditemui pada Kamis (20/3/2025).
Menurut Sa’aduddin, surat dari BKN yang terbit 18 Maret 2025 itu jadi pegangan utama buat penetapan NIP. Rencananya, CPNS bakal diangkat paling lambat 1 Juni 2025, sedangkan PPPK diangkat 1 Oktober 2025. Tapi nih, ada satu kendala: berkas udah siap, tapi pengusulan ke BKN masih nyangkut!
“Administrasi dari calon udah lengkap, tinggal kami yang belum ajukan ke BKN,” bebernya.
Selain itu, ada tantangan di bagian anggaran. Sa’aduddin menegaskan jangan sampai NIP udah ditetapkan, tapi dananya malah ga ada.
“Jangan sampai ditetapkan tapi dana nggak tersedia,” tegasnya.
Buat PPPK, dana datang dari pusat dengan sistem reimburse lewat Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD). Sementara itu, penempatan masih nunggu lampu hijau dari BKN dan penerbitan Surat Keputusan (SK).
Jadwal Maju-Mundur, Tapi Komitmen Tetap Gaspol!
Sa’aduddin juga sempat spill soal jadwal yang sempat bikin heboh. Awalnya, CPNS dan PPPK rencananya bakal diangkat tahun 2024, tapi mundur ke Oktober 2025 buat CPNS dan Maret 2026 buat PPPK.
Nah, setelah Forum Group Discussion (FGD), jadwal akhirnya direvisi jadi Juni 2025 buat CPNS dan Oktober 2025 buat PPPK.
“Kami terus berusaha nyesuain dengan kebijakan pusat,” katanya.
Pemkot Tarakan janji bakal ngebut biar ASN 2024 bisa segera diangkat tanpa hambatan.
“Kalau bisa cepat, kenapa harus diperlambat? Kami bakal pastikan hak teman-teman ASN tetap terjaga,” tambahnya.
Semua proses ini juga bakal diaudit ketat supaya nggak ada yang nyeleneh.
AITKT Masih Galau
Sementara itu, AITKT masih punya banyak pertanyaan soal kejelasan kebijakan ini. Mereka pengen transparansi dan kepastian lebih lanjut biar semuanya berjalan adil dan sesuai harapan tenaga kontrak di Tarakan.
BKPSDM Tarakan sendiri lagi ngebut koordinasi dengan BKN dan instansi terkait biar nggak ada drama di menit-menit terakhir.