KaltaraTarakan

Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Tapi Tanpa Susu? Begini Penjelasannya

TARAKAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu andalan Presiden Prabowo Subianto, akhirnya jalan juga di Kecamatan Tarakan Utara, Senin (17/2/2024). Tapi baru hari pertama, udah langsung jadi bahan omongan. Bukan soal makanannya kurang enak, tapi karena nggak ada susu dalam menu yang dibagikan ke anak-anak.

Sebanyak 3.224 siswa dari 13 sekolah di Tarakan Utara jadi penerima pertama program ini. Tujuannya jelas, biar anak-anak dapet asupan gizi yang lebih baik. Program ini digarap sama Yayasan Hidup Berbagi Kasih yang kerja bareng Badan Gizi Nasional (BGN).

Nah, yang bikin heboh tuh soal susu yang nggak masuk dalam daftar makanan. Ketua Yayasan Hidup Berbagi Kasih, Jackson Situmorang, langsung kasih klarifikasi. Katanya, sesuai kontrak sama BGN, susu emang nggak masuk dalam komponen wajib. Masalahnya? Harga susu di Tarakan mahal, jadi anggarannya nggak cukup buat nyediain itu juga.

“Kami fokus ke makanan yang bisa memenuhi kebutuhan kalori dan protein anak-anak. Dengan anggaran yang ada, ya kami prioritaskan makanan bergizi dulu,” jelas Jackson.

Tapi bukan berarti pintu tertutup buat susu, lho! Jackson berharap pemerintah daerah Kota Tarakan bisa turun tangan buat bantuin pengadaan susu biar anak-anak dapet asupan yang lebih lengkap.

“Kalau ada bantuan susu dari pemerintah daerah, pasti lebih baik buat anak-anak. Kami siap kerja sama biar program ini makin maksimal,” tambahnya.

Netizen dan warga pun mulai bersuara, berharap program ini dievaluasi biar makin optimal. Soalnya, buat banyak orang, makan bergizi tanpa susu tuh kayak makan nasi uduk tanpa sambel—kurang lengkap!

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan