Tarakan

Program Makan Gratis di Tarakan Bikin Resah, Koordinasi Seret, Mitra Ajak Pemerintah Duduk Bareng

Tarakan – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, yang digadang-gadang jadi solusi gizi buat anak-anak sekolah, kini malah jadi sorotan karena belum berjalan maksimal.

Koordinasi yang tersendat dan kurangnya peran aktif dari beberapa pihak bikin program ini serasa jalan di tempat. Salah satu yang bersuara lantang adalah Ombudsman Kaltara, yang menyoroti minimnya keterbukaan dari pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

“SPPG terkesan tertutup. Bahkan untuk sekadar komunikasi dengan jurnalis aja susah,” ungkap seorang anggota Ombudsman Kaltara, Rabu (9/4/2025).

Kritik ini nggak datang sendirian. Dinas Pendidikan (Disdik) Tarakan juga mengeluhkan hal serupa. Banyak sekolah mulai mempertanyakan kapan mereka dapat giliran menikmati program MBG, tapi jawaban dari SPPG dinilai nggak jelas.“Sekolah-sekolah udah mulai gelisah. Mereka nanya terus, tapi nggak ada info yang jelas karena komunikasi sama SPPG tersendat,” ujar salah satu pejabat Disdik, Selasa (8/4/2025).

Wali Kota Tarakan, Khairul, membenarkan bahwa ada masalah serius dalam hal koordinasi. Menurutnya, SPPG seperti gamang dalam mengambil keputusan karena takut melangkahi kewenangan pemerintah pusat. “Saya sudah coba panggil SPPG, tapi tanggapannya minim. Kami akan coba komunikasi langsung ke Badan Gizi Nasional (BGN) buat cari solusi,” kata Khairul, Minggu (6/4/2025).

Di tengah kisruh ini, Jackson Situmorang, Ketua Yayasan Hidup Berbagi Kasih yang juga merupakan mitra BGN di wilayah Tarakan Utara, ikut angkat suara. Ia menegaskan bahwa koordinasi dengan SPPG memang bukan tugasnya langsung. “Saya cuma menjalankan tugas sesuai surat dari BGN. Setelah itu, operasional saya diawasi SPPG,” ujar Jackson, Kamis (10/4/2025).

Jackson menyebut Pemkot sebenarnya bisa ambil peran lebih aktif, seperti menyiapkan lahan atau langsung mengajukan pembukaan dapur ke BGN. “Saya nggak kewalahan, tapi kapasitas saya hanya untuk Tarakan Utara. Kalau mau tambah, tinggal ajukan aja,” jelasnya.

Ia juga mengajak semua pihak, termasuk TNI, Polri, dan instansi pemerintah lainnya, untuk terlibat langsung agar pelaksanaan MBG bisa lebih cepat dan merata.“Ini program untuk masyarakat. Kalau semua pihak kompak, pasti lebih cepat jalan,” tegasnya.

Jackson juga mengungkap bahwa BGN menyediakan empat skema untuk menjalankan MBG, salah satunya adalah melalui mitra independen seperti dirinya. Skema ini terbuka untuk siapa pun yang mau daftar, baik secara online maupun langsung ke BGN.“Saya senang kalau ada yang mau buka dapur baru di Tarakan. Pintu saya terbuka kalau Pemkot mau koordinasi,” ujarnya.

Ia berharap program MBG bisa terus berkembang dengan dukungan semua pihak, demi meningkatkan gizi dan kualitas hidup anak-anak di Tarakan.“Ini program jangka panjang buat masa depan anak-anak kita. Kuncinya cuma satu: koordinasi dan komitmen,” pungkas Jackson.

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan