Bulungan

RSJ Tanjung Selor: Proyek Mimpi atau Janji Manis Pemerintah?

BULUNGAN – Wacana pembangunan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Tanjung Selor, Kalimantan Utara (Kaltara), masih jadi drama panjang. Dari kendala dana sampai perubahan regulasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), semua bikin proyek ini jalan di tempat.

Menurut dr. Rahmawati Nur Indah, Sp.KJ, yang merupakan Kepala Sub Bagian Fungsional (SMF) Jiwa RSUD dr. H. Yusuf SK Tarakan, awalnya ada kesepakatan buat ngebangun RSJ ini dengan support dari Kemenkes. Bahkan, lahannya sudah disiapkan sama Dinas Kesehatan dan pihak terkait. Tapi, eh, duitnya malah nyangkut!

“Awalnya, dibilang dana buat pembangunan bakal dikucurin dari pusat. Tapi ternyata Kemenkes nunggu laporan dari provinsi. Nah, karena nggak ada laporan, dikira proyeknya batal, terus dananya dialokasikan ke tempat lain,” ungkap dr. Rahmawati.

Nggak cuma soal duit, ternyata ada aturan baru yang bikin tambah ribet. Sekarang, RSJ nggak bisa berdiri sendiri. Jadi, konsepnya harus “plus-plus” alias gabung sama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Artinya, nggak cuma buat pasien jiwa, tapi juga pasien umum lainnya.

Plot twist-nya? Kebijakan pemerintah pusat berubah lagi! Kalau dulu setiap provinsi wajib punya RSJ, sekarang enggak lagi. Keputusan dikembalikan ke masing-masing rumah sakit yang punya dokter spesialis jiwa. Jadi, mereka yang harus siap sedia dengan layanan rawat inap jiwa.

RSUD dr. H. Yusuf SK Tarakan sempat digadang-gadang jadi rumah sakit pengampu layanan jiwa di Kaltara. Tapi sayang, nggak memenuhi syarat. Akhirnya, peran itu diambil alih sama Rumah Sakit Jiwa Soerojo di Magelang, Jawa Tengah.

“Kami sekarang dibantu sama RS Soerojo. Mereka yang kasih pelatihan dan ngebantu melengkapi apa yang kurang,” jelas dr. Rahmawati.

Soal dana? Masih belum jelas juga! Kata dr. Rahmawati, pengajuan pendanaan ke Kemenkes sih masih bisa. Tapi entah nantinya bakal dikasih full dari pusat, dilimpahkan ke provinsi, atau malah dibebankan ke rumah sakit dan daerah masing-masing.

“Kemenkes bilang bisa ajukan, tapi nanti dilihat lagi apakah bisa full dari pusat atau dikembalikan ke daerah,” tambahnya.

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan