BULUNGAN – Setelah dua kali kecelakaan speedboat di perairan Nunukan dan Bulungan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kalimantan Utara (Kaltara) langsung ambil tindakan. Mereka gak mau kejadian serupa terus terulang, jadi evaluasi besar-besaran langsung dilakukan.
Plt Kepala Dishub Kaltara, Andi Nasuha, mengingatkan semua pemilik speedboat buat taat aturan. Bukan cuma soal alat keselamatan, tapi juga motorisnya harus punya keahlian berlayar. “Dua kali kecelakaan ini jadi alarm buat kita semua. Jadi, kita imbau ke penyedia jasa transportasi, jangan asal jalan, ikuti aturan yang ada,” tegasnya, Rabu, 12 Februari 2025.
Andi juga menekankan pentingnya alat keselamatan di setiap armada. Mulai dari life jacket, pelampung, sampai alat komunikasi dan navigasi harus tersedia dan berfungsi dengan baik. “Jangan pelit! Kalau penumpangnya 30 orang, minimal harus ada 30 life jacket, ditambah 10 persen cadangan. Ini soal nyawa, bukan main-main,” lanjutnya.
Selain alat keselamatan, speedboat juga wajib menjalani uji kelaikan secara berkala. Motoris yang mengoperasikan speedboat harus punya sertifikat berlayar, kalau enggak, risikonya bisa fatal. “Udah sering kita adain diklat SKK buat motoris. Kalau masih ada yang nekat bawa speedboat tanpa bekal ilmu keselamatan, itu jelas bahaya,” tambahnya.
Dishub Kaltara juga memperketat jalur pelayaran. Speedboat reguler hanya boleh beroperasi di jalur Sungai Kayan ke Salimbatu hingga Muara Bulungan. Di luar jalur itu, gak ada speedboat reguler! “Sungai Temangga itu jalur buat nelayan tradisional atau perahu pribadi, bukan buat speedboat reguler. Jadi harus paham aturan ya,” tegas Andi.
Terakhir, Dishub memastikan bahwa speedboat yang kelebihan muatan gak bakal dikasih izin berangkat. “Sekarang yang keluarkan izin adalah Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD). Jadi kalau kapasitas berlebihan, ya gak bisa jalan,” pungkasnya.
Buat para pemilik speedboat dan motoris, jangan main-main sama aturan! Keselamatan harus jadi prioritas.
