BULUNGAN– Drama laut ala sinetron pagi hari terjadi di speedboat rute Tanjung Selor-Tarakan. Salah satu penumpang, Rina, curhat habis-habisan soal pengalaman gak ngenakin gara-gara overcapacity dan miskom antara dia dan kru kapal alias ABK.
Ceritanya, Rina naik speedboat SB Sinar Harapan Family bareng anak dan hewan kesayangannya—seekor kucing gemoy. Demi kenyamanan, doi milih duduk manis di ruangan ber-AC, tapi eh malah ditegur ABK gegara naro si kucing di tangga lintasan penumpang.
“Saya disuruh mindahin kucing ke atas kapal, katanya tangga itu buat tempat duduk penumpang. Lah, kok tangga jadi kursi sih?” keluh Rina, dengan nada kesel tapi masih sayang kucing.
Rina juga bilang kalau dia liat sendiri ada 4-5 penumpang lain yang gak kebagian duduk. Artinya? Yup, kapalnya kepenuhan!
“Saya udah bilang, kucing saya bisa stres kalau di atas. Tapi ABK malah jawab, ‘Terus ibu mau apa?’ Ya ampun, itu jawabannya bikin panas dingin,” tambahnya.
Yang bikin makin greget, menurut Rina, gak ada petugas yang ngecek jumlah penumpang sebelum berangkat. Doi khawatir ini bisa jadi bom waktu kalo gak segera dibenerin.
Pihak agen pelayaran akhirnya buka suara. Lewat Bayu Singal, mereka minta maaf atas semua kekacauan itu.
“Kita akui ada miskom soal penempatan hewan peliharaan. Aturannya, hewan gak boleh di kabin penumpang, harus di atas kapal,” ujar Bayu.
Meski begitu, pihak agen juga gak tutup mata. ABK yang bersangkutan udah dikasih teguran dan dibina ulang. Mereka juga janji bakal memperketat pengecekan jumlah penumpang, tiket, dan prosedur bawa hewan ke kapal.
Bayu juga ngejelasin, sebenernya ada pengawasan dari petugas pelabuhan, tapi saat musim rame—misal liburan atau akhir pekan—jumlah penumpang bisa melonjak dan bikin data manifest gak akurat.
“Kita ajak semua pihak kerja sama biar pelayanan transportasi laut makin aman dan nyaman. Masukan dari penumpang sangat kita hargai,” tutupnya.
