KaltaraTarakan

Tarakan Geger! Duda 33 Tahun Kepergok Nyaris Ngelakuin Hal Terlarang ke Bocil 13 Tahun

TARAKAN – Warga Kota Tarakan, Kalimantan Utara, dibikin heboh sama insiden dugaan percobaan pencabulan yang terjadi Sabtu (22/3/2025) dini hari, sekitar pukul 02.00 WITA. Lokasinya di belakang kantor BAZNAS, Jl. Agus Salim, Kelurahan Selumit, Kecamatan Tarakan Tengah.

Korban adalah seorang anak perempuan berusia 13 tahun, sementara pelakunya DN (33), seorang duda anak satu yang udah cukup deket sama keluarga korban. Waduh!

Berdasarkan cerita dari keluarga, kejadian ini bermula saat korban terbangun tengah malam. Pas dia keluar buat kunci pintu rumah, mertuanya ngebuka pintu buat nyambut anaknya yang pulang kerja. Nah, di saat itulah si pelaku yang emang sering main ke rumah, makan, bahkan tidur di sana, diduga ngelakuin aksinya.

Menurut pengakuan Shalomita (bukan nama asli), salah satu anggota keluarga, DN masuk ke kamar korban yang cuma dipisahin kain sebagai pembatas. “Pelaku langsung membekap korban pakai kedua tangan. Posisi dia udah buka celana, tinggal celana dalam doang,” katanya ngeri.

Korban berusaha ngelawan dan teriak minta tolong. Si pelaku mungkin mikir semua orang rumah udah tidur, tapi ternyata salah besar! Kakeknya yang lagi main HP di kamar sebelah denger suara teriakan dan langsung ngeh ada yang nggak beres.

Pas dicek, kakeknya lihat bayangan pelaku yang lagi kabur lewat pintu depan. “Saya lihat jelas, itu DN yang saya kenal,” ujar sang kakek.

Pelaku kabur cuma pakai celana dalam, sementara kakek korban langsung ngejar. Sayangnya, DN berhasil lolos dari kejaran awal. Untungnya, suami Shalomita yang baru pulang langsung hunting si pelaku pakai motor. Setelah kejar-kejaran seru di gang sekitar lokasi, akhirnya DN ketemu.

“Saya panggil, tapi dia diem aja. Saya langsung teriak ‘Maling!’ biar warga bantuin,” ungkapnya.

Pelaku sempet ditabrak sampai jatuh, terus dihajar massa sebelum akhirnya digiring balik ke TKP.

Polisi yang dapet laporan langsung gercep dan mengamankan DN buat diperiksa lebih lanjut. Saat ditanya, DN ngaku nggak dalam pengaruh minuman keras pas kejadian.

Sementara itu, kakek korban sempet mengusulkan penyelesaian damai asal DN angkat kaki dari Tarakan dan nggak balik lagi. Tapi, pihak kepolisian masih mendalami kasus ini.

Kasi Humas Polres Tarakan, Ipda Anita Susanti Kalam, bilang kalau kasus ini masih dalam koordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). “Saya belum bisa kasih keterangan lebih lanjut sebelum konfirmasi sama unit yang nangani langsung,” ujarnya via telepon.

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan