TARAKAN – Warga Kota Tarakan, siap-siap lebih peduli sama kesehatan! Dinas Kesehatan baru aja merilis laporan soal 10 penyakit paling banyak diderita masyarakat sepanjang 2024 sampai Januari 2025. Hasilnya? Hipertensi alias tekanan darah tinggi jadi juaranya!
Menurut laporan yang dikompilasi oleh Ketua Tim Kerja Pelayanan Kesehatan, Utami Cahyaningtyas, ada total 17.944 kasus hipertensi. Rinciannya, 7.959 kasus lama dan 9.985 kasus baru.
Tapi yang bikin deg-degan, penyakit saluran pernapasan akibat debu ternyata juga naik drastis! Radang tenggorokan dan hidung akut (nasofaringitis akuta) langsung melejit ke posisi kedua dengan 12.524 kasus. Lonjakannya ngeri, dari 518 kasus lama jadi 12.006 kasus baru!
“Gejala yang sering muncul itu batuk ringan atau pilek, dan salah satu penyebabnya adalah paparan debu berlebihan,” jelas Utami.
Di urutan terakhir dari daftar ini, ada bronkopneumonia tidak spesifik alias infeksi saluran napas bawah yang bikin batuk berdahak dan sesak napas. Kasusnya mencapai 660, terdiri dari 106 kasus lama dan 554 kasus baru.
Dampak lingkungan terhadap kesehatan makin terasa, terutama polusi udara dan debu dari aktivitas sehari-hari. Makanya, penting banget buat pakai masker dan jaga kebersihan lingkungan biar nggak gampang kena penyakit ini.
Daftar Penyakit Terbanyak di Tarakan:
- Hipertensi Primer – 17.944 kasus
- Nasofaringitis Akuta (Radang Tenggorokan & Hidung Akut) – 12.524 kasus
- Dispepsia (Gangguan Pencernaan) – 9.072 kasus
- Diabetes Mellitus Tipe 2 (Tanpa Komplikasi) – 5.525 kasus
- Diare & Radang Saluran Pencernaan – 3.150 kasus
- Myalgia (Nyeri Otot) – 2.437 kasus
- Dermatitis Tidak Spesifik (Radang Kulit) – 2.427 kasus
- Nyeri Punggung Bawah (Lumbago) – 1.558 kasus
- Skabies (Kudis) – 1.147 kasus
- Bronkopneumonia Tidak Spesifik (Infeksi Paru) – 660 kasus
Utami juga menyoroti adanya ketidaksesuaian data pada nyeri punggung bawah, di mana total 1.558 kasus tidak sesuai dengan jumlah kasus lama (222) dan kasus baru (1.336). Namun, yang terpenting sekarang adalah langkah pencegahan supaya angka kasus ini nggak makin meroket.
“Kami ingin masyarakat lebih sadar dengan penyakit-penyakit ini. Khususnya batuk akibat debu, yang sebenarnya bisa dicegah dengan pakai masker dan menjaga kebersihan udara di sekitar kita,” tambahnya.
Dinas Kesehatan Tarakan mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap debu yang bisa memicu gangguan pernapasan. Yuk, mulai sekarang lebih peduli sama kesehatan dengan pakai masker saat di luar rumah dan menjaga kebersihan udara di rumah!