NUNUKAN – Meski jalanan becek parah, jembatan putus, dan sinyal internet ngambek, semangat belajar siswa-siswi SMPN 1 Krayan Selatan tetap on fire! Di balik keterbatasan fasilitas dan medan yang super ekstrem, mereka tetap berangkat sekolah demi ngejar cita-cita.
Kepala Sekolah SMPN 1 Krayan Selatan, Pak Agus, cerita kalau anak-anak di sana emang punya mental baja.
“Jalanan sering longsor, hujan terus, tapi mereka tetap gas sekolah. Bukan karena malas kalau bolos, tapi emang kondisi alamnya yang ekstrem,” kata Pak Agus, Minggu (13/4/2025).
Mayoritas siswa datang dari daerah Krayan Selatan dan Krayan Tengah. Beberapa ada yang ngekos deket sekolah, tapi kalau weekend pulang kampung. Sayangnya, kalau ada bencana kayak longsor, ya mereka harus absen karena akses putus total.
Tapi jangan salah, prestasi mereka gak kaleng-kaleng! Lulusan SMPN 1 Krayan Selatan udah banyak yang jadi polisi, TNI, kerja di kejaksaan, masuk IPDN, bahkan tembus STAN. Gokil gak tuh?
“Mereka bisa bersaing sama anak-anak kota, padahal fasilitas di sini masih serba terbatas,” ucap Pak Agus, bangga banget.
Ngomongin fasilitas, kondisi sekolah masih jauh dari kata ideal. Bangunannya masih dinding papan, bangku dari kayu, dan internet? Ya gitu deh… WiFi ada sih, tapi sinyalnya kayak sinyal hati gebetan – lemah.“Kalau mau internetan, ya harus ke sekolah. Itupun kadang ngadat,” tambahnya.
Tapi semangat guru dan murid di sana gak pernah kendor. Pak Agus selalu ngingetin murid-muridnya buat terus semangat dan yakin bisa sukses meski dari kampung.“Kita harus buktiin kalau anak kampung juga bisa bersinar. Kalau fasilitasnya lengkap, mereka pasti makin luar biasa!” Di akhir, Pak Agus titip pesan buat semua warga +62: ayo dukung pendidikan di daerah pelosok dan 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).“Kami mungkin serba kekurangan, tapi semangat kami 100 persen. Anak-anak Krayan juga berhak punya masa depan cerah kayak anak-anak di kota,” tutupnya.
