BANDUNG – emang nggak pernah kehabisan kejutan! Kali ini, tiga musisi beda generasi dan genre—Koil, Kuburan, dan Doel Sumbang—bikin gebrakan lewat kolaborasi unik bertajuk “Tuturut Munding”. Mereka nge-reinterpretasiin lagu religi Sunda dengan gaya musik yang pecah abis! Campuran distorsi cadas, humor satir, dan kritik sosial bikin karya ini nggak cuma enak didengar, tapi juga bikin mikir.
“Kolaborasi ini gokil banget! Beda genre, beda karakter, tapi pas disatuin malah jadi sesuatu yang keren. Apalagi lagunya pakai bahasa Sunda, jadi makin spesial!” ujar Doel Sumbang, yang juga pencipta lagu ini.
Nah, buat yang belum tahu, “tuturut munding” dalam budaya Sunda berarti “ikut-ikutan tanpa mikir panjang”. Lirik lagu ini penuh sindiran halus buat mereka yang suka asal ikut tren tanpa memahami esensinya. Menurut Doel Sumbang, pesan lagu ini nyentil banget soal pembangkangan, khususnya dalam menjalankan kewajiban di bulan Ramadan. Nggak sedikit kan, yang kelihatan religius di luar tapi kelakuannya berbanding terbalik?
Video musik “Tuturut Munding” juga nggak kalah keren! Syutingnya di kawasan Sekeloa Selatan, Coblong, Bandung, melibatkan banyak komunitas dan warga setempat. Nggak tanggung-tanggung, lebih dari 200 orang ikut serta, mulai dari anak muda, bapak-ibu RT-RW, sampai lurah dan camat! Ada juga sentuhan budaya khas Sekeloa lewat pertunjukan Ulin Barong yang bikin video ini makin otentik.
Kolaborasi ini bukti kalau musik bisa jadi lebih dari sekadar hiburan—bisa jadi medium kritik sosial yang tetap asik didengar. So, siap-siap aja, Ramadan kali ini bakal dihiasi sama raungan gitar, sindiran tajam, dan nuansa budaya Sunda yang kental. Jangan sampai ketinggalan buat nikmatin karya luar biasa ini!